Perlite
konkrit blok untuk bottom cryogenic tank support
Oleh
Helmi Abdulgani
Perlite adalah batuan silika yang berasal dari magma gunung berapi yang mengandung empat mineral utama dengan komposisi silikon dioksida (SiO2) 72-75 %, alumina (Al2O3) 11-14%, sodium oksida (Na2O) 2.8-4.3 %, dan potasium Oksida (K2O) 4.8-5.7 %. Selebihnya ferric oksida (Fe2O3), calsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO) merupakan trace element dengan komposisi rendah.
Ketika pasir Perlite, dengan ukuran grain tertentu, dipanaskan seketika sehingga mencapai temperature di atas 870 oC, pasir perlite ini akan mengembang 4 sampai 20 kali ukuran aslinya. Pengembangan ini terjadi karena di dalam inti setiap pasir perlite terdapat 2-6 % hydrated water. Air ini dengan seketika berubah menjadi uap dan membentuk gelembung-gelembung kecil di dalam bola gelas perlite. Ruangan kosong yang dihasilkan oleh uap air yang terkurung dalam bola-bola gelas perlite ini, memberikan sifat thermal isolasi yang amat baik dan memiliki berat yang ringan sekali. Tepung perlite ini dapat diklasifikasikan sebagai material inert (tidak bereaksi dengan bahan lain) dan mempunyai pH mendekati 7 setara dangan pH air murni.
Tepung Perlite memiliki kharakteristik isolasi yang sangat
baik pada temperature sangat rendah sampai ke temperature yang sangat tinggi.
Sebagi contoh, tepung perlite adalah bahan yang paling sering digunakan sebagai
bahan isolasi pada tangki-tangki dinding ganda pada penyimpanan gas cair, seperti
pada tangki penyimpan LNG, tangki penyimpanan
nitrogen cair, pada tangki penyimpan amonia, dan juga pada tangki
penyimpanan gas oxygen dimana temperaturnya mencapai -240 oC.
Perlite konkrit blok
Penggunaan perlite concrate block dalam bentuk ring beam pada base dinding tanki sebelah dalam bertujuan untuk memesahkan ground base dengan dasar tangki itu sendiri.Alasan penggunaan perlite block ini adalah karena perlite block memiliki termal konduktivitas rendah, mempunyai kemampuan untuk menahan beban yang besar, dan juga memiliki kemampunan yang baik dalam menahan gaya seismic. Perlite concrete block yang digunakan untuk ini biasanya harus memiliki compressive strength antara 20-50 kgf/cm2.
Perlite concrete block ini dibuat dengan cara mencampurkan
tepung perlite, semen portland dan air dalam perbandigan tertentu, ditambah
sedikit air entraining agent (foaming agent) sehinga menghasilkan concrete
blok dengan density rendah, berkekuatan tinggi, dan mempunyai thermal
konduktivitas yang rendah. Dengan sifat-sifat seperti ini perlite konkrit blok sangat
cocok untuk digunakan sebagai support base pada konstruksi tanki-tanki cryogenic. Sifat-sifat fisik perlite konkrit blok sangat ditentukan oleh perbandingan mixnya dan cara pengadukannya dan cara memeliharannya (curing) Perlite konkrit blok dapat diproduksi dari yang mempunyai dry density 320 kg/m3 sampai dengan 1440 kg/3 dengan menaikkan
persentase, semennya. Perlu diingat bahwa semakin
kecil density perlite konkrit blok, makin kecil pula thermal konduktivitasnya,
sehingga daya isolasinya bertambah
besar.
Pada
umumnya perlite concrete block diproduksi dengan memperhatikan keseimbangan
antara thermal konduktivitas dan compressive
strength. Artinya perbandingan antara semen, perlite powder dan foaming agent
dipilih sedemikian rupa sehingga compressive strength dan thermal konduktivitas
sesuai dengan yang diinginkan. Jika semennya diperbanyak, maka density ,
compressive strength dan thermal kondutivitasnya akan naik. Sebaliknya bila
semennya diperkecil, maka density , compressive strength dan thermal
kondutivitasnya akan turun pula.
Campuran
1:6 (satu bagian volume Portland cement dan 6 bagian volume perlite powder)
dipilih untuk menghasilkan density 380-480 kg/m3. Pada density ini, thermal
conductifity ( k- factor) yang
dihasilkan berkisar antara 0.085 – 0.095 (Watt/m-K ) dan compressive strength
berkisar antara 6.5-7.5 kPa.
Sifat-sifat fisik perbandingan campuran untuk perlite concrete block
(typical)
Sifat-sifat fisik (typical)
|
Catatan:
(a)
Air
Entraining Agent (Foaming Agent)
Air
Entraining agent penting sekali dalam proses pembuatan konkrit perlite.
Penggunaaan air entraining agent dengan kadar yang tepat amatlah penting.
Foaming agent adalah semacam sabun, yang
dapat menghasilkan gelembung kecil udara yang sangat banyak dalam konkrit mix sehingga
dapat mengurangi density konkrit perlite blok dan juga memperkecil termal konduktivitas.
Gelembung-gelembung kecil udara ini, dapat
juga membantu mencegah terjadinya keretakan dan kerusukan dari freeze/thaw
cycle. Gelembung-gelembung ini mampu menyerap efek pemuaian dan penyusutan konkrit.
Tujuan
utama penambahan foaming agent adalah
untuk mendapat koncrate mix dengan kandungan udara sekitar 8-15 %, hanya itu
Ada
beberapa product yang dapat digunakan dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Diantaranya
adalah
Siponic-liquid dari pabrik Alcolac
Micro
Air dari BASF
AG-Hostapur
OS dari Clarant
Airalon
Range, Daravair Range, Darex Range dari pabrik Grace Construction Product
Perlu diingat bahwa produk-produk diatas hanya untuk
contoh saja.Merek-merek lain juga boleh asalkan hasil akhirnya 8-15% kandungan
udara dalam mix.
http://www.schundler.com/cryoconblocks.htm
http://www.irperlite.ir/en/index.php/building-blocks-of-lightweight-and-super-lightweight-perlite
No comments:
Post a Comment